Satu bulan sebelum akan pecah serangan Virus Covid-19 dilaporkan Tim Kementerian Desa PDTT bahwa pembangunan Embung Bansari seluas keseluruhan 1,5 hektar yang berada di Desa Bansari Kecamatan Bansari Kabupaten Temanggung sudah rampung.

Embung tersebut sudah resmi pada awal Januari 2020. Pembangunan embung ini telah mengobati keluhan para petani di Desa Bansari yang terdampak akibat kekurangan air hingga kekeringan setiap musim kemarau tiba. Akibat kekeringan tersebut, para petani acap kali mengalami gagal panen.
Daya Tarik Wisata


Namun, sepertinya keberadaan Embung Bansari tak cuma membawa berkah bagi para petani saja, tapi juga bagi warga sekitar.

Embung Bansari ini sanggup terfungsikan juga menjadi destinasi wisata dan akan terus terkelola oleh masyarakat Bansari. Nilai unggul atau daya tarik dari Embung Bansari yang berada di ketinggian 1.300 meter di atas permukaan air laut (MDPL) ini ialah keindahan di malam hari.

Sekiranya cuaca tengah cerah, kita bisa menyaksikan gemerlap lampu kapal yang berasal dari laut Jawa. Tepat dari segi utara saat malam hari, lampu-lampu tersebut terlihat sangat cantik.


Sementara kalau cuaca cerah selagi pagi sampai sore hari, kita bisa berfoto bersama dengan latar sembilan gunung, yakni Gunung Sindoro, Sumbing, Merbabu, Merapi, Andong, Telomoyo, Ungaran, Prau, dan Muria.
Pembangunan dengan Biaya Cukup Besar

Embung Bansari luasnya 0,5 hektar dan luas total lokasi embung ini ialah 1,5 hektar. Cukup luas bukan? Embung ini berdiri sejak 13 Agustus 2019-25 Desember 2019 selama 135 hari. Konon, anggaran untuk pembangunan embung ini sebesar Rp 3.842.743.900 bersama dengan sumber dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Tahun Anggaran 2019.

Bagaimana, cukup menarik buat kamu kunjungi kan? Semoga informasi ini bermanfaat dan bisa kalian bagikan ke grup atau komunitas kalian. Dan jangan lupa untuk tetap menerapkan protokol kesehatan kala berkunjung ke tempat wisata.