Tahura Djuanda

Tahura Djuanda, Kawasan Hutan Konservasi di Bandung Dengan Banyak Spot Wisata Alam Menawan!

Bagikan ke Teman Liburan

Jalan Dago adalah salah satu area yang memadai terkenal di Kota Bandung. Selain banyaknya distro, kafe, dan lebih dari satu hotel ternama juga area wisata yaitu Taman Hutan Raya Djuanda Bandung. Terkenal terhitung dengan sebutan THR Djuanda atau Tahura Djuanda. Luas hutan yang raih 590 hektar membentang berasal dari kawasan Pakar hingga Maribaya.

Tahura Djuanda

Berada di ketinggian pada 770 mdpl sampai 1330 mdpl. Tidak kurang dari 2500 type tanaman tumbuh di berkembang di Taman Hutan Raya Djuanda. Tahura Djuanda merupakan kawasan konservasi yang mencampurkan alam sekunder bersama hutan tanaman. Suasana hutan yang benar-benar alami disempurnakan bersama beberapa objek wisata menarik jadi kekuatan pikat tersendiri.

Atraksi & Aktivitas Tahura Djuanda

Wisatawan bisa laksanakan beraneka kegiatan di Taman Hutan Raya Djuanda. Kegiatan-kegiatan yang umumnya bertemakan petualangan alam. Seperti hiking di Gua, Trekking, atau berolahraga. Beberapa kesibukan termasuk dapat ditunaikan oleh anak-anak. Berikut beberapa diantaranya.

Gua Belanda

Gua Belanda diperkirakan berumur tidak kurang 111 tahun. Ketika wisatawan memasuki Gua, udara dingin akan langsung terasa. Gua ini terdiri berasal dari tiga lorong yang saling terhubung. Pada sayap kiri Gua terdapat sel tahanan perang dan daerah penyimpanan logistik.

Tahura Djuanda

Pintu sel masih nampak seperti aslinya dan wisatawan mampu masuk ke di dalam ruangan tersebut. Kemudian terhadap sayap kanan Gua terkandung gang sempit yang berujung pada tangga yang beguna untuk mengintai terhadap zaman dahulu.

Sedangkan jalanan di Gua ini cukup rata dan dinding Gua tetap terdapat besi-besi berkarat layaknya aslinya. Pastikan untuk kenakan busana yang lumayan tebal dan senter sebab Gua ini terlampau gelap.

Gua Jepang

Berjarak 300 meter dari Gua Belanda terdapat Gua Jepang yang punyai empat pintu masuk dan dua lubang penjagaan. Konon katanya pembangunan gua ini bersama sistem kerja paksa atau lebih dikenal bersama romusha.

Tahura Djuanda

Gua ini bermanfaat untuk berlindung berasal dari sekutu dan termasuk jadi area penyimpanan senjata militer dan logistik. Di didalam Gua ini terdapat Gua-Gua kecil yang pernah berfungsi sebagai area interogasi, terkandung terhitung penjara, persembunyian, dan lubang-lubang penyimpanan.

Gua ini tetap mempertahankan wujud aslinya dengan alas dan dinding yang masih berbentuk tanah dan batuan. Wisatawan dapat terkejut oleh sekelompok kelelawar yang bersarang di langit-langit Gua. Gua Jepang masih lebih pengap dan lebih gelap dari Gua Belanda.

Air Terjun dan Curug

Setidaknya ada tiga air terjun yang terkenal di Tahura Djuanda, diantaranya Curug Dago, Curug Omas, dan Curug Lalay. Curug Dago mempunyai ketinggian 12 meter, di area ini terdapat dua prasasti peninggalan Raja Thailand.

Tahura Djuanda

Sedangkan Curug Omas lebih terkenal bersama nama Curug Maribaya karena lokasinya yang berada di kawasan Wisata Maribaya, ketinggian curug ini lebih kurang 30 meter.

Terakhir adalah Curug Lalay yang punyai ketinggian air terjun yang serupa dengan Curug Omas tapi wilayah curug ini sedikit tersembunyi di pada lembah. Di sisi air terjun terdapat Gua daerah bersarang kelelawar, Gua ini disebut termasuk Gua Lalay.

Museum Ir. H. Djuanda

Masih di tahura terhitung terkandung museum yang keberadaanya sebagai penghormatan kepada seorang tokoh pahlawan nasional Ir. H. Djuanda. Museum ini berukuran tidak cukup lebih 8 x 10 meter. Di didalam museum tersimpan beragam macam penghargaan yang diterima oleh Ir. H. Djuanda.

Mulai dari piagam penghargaan berasal dari pemerintah RI dan negara-negara asing, sampai medali, kancing, dan wings berasal dari beraneka negara layaknya Malaysia, Rusia, dan Thailand. Di ruangan ini juga terdapat foto besar berasal dari Ir. H. Djuanda. Di samping itu terdapat koleksi herbarium dan offset satwa serta artefak purbakala.

Tebing Keraton

Sedangkan untuk wisata alamnya tidak mesti khawatir. Karena tempat perbukitan ini menawarkan tempat melihat indahnya matahari terbit dan terbenam berasal dari tebing . Untuk masuk ke Tebing Keraton berlaku tiket terpisah dan berlaku tiket terusan ke Tahura untuk satu hari. Maka pastikan berada di saat yang tepat untuk bisa menikmatinya dan berhati-hati karena akses ke daerah ini yang terlampau menanjak dan terjal.

Tahura Djuanda
Tahura Djuanda
Tahura Djuanda
Penangkaran Rusa

Selanjutnya untuk di tempat ini wisatawan dapat menemukan berbagai Info mengenai rusa termasuk manfaat dari rusa itu sendiri. Tidak banyak yang mengerti jikalau rusa punyai manfaat terhadap setiap bagian tubuhnya. Di penangkaran rusa, pasti saja wisatawan mampu berikan makan rusa-rusa yang ada.

Tahura Djuanda

Alamat & Lokasi Taman rimba Raya Djuanda

Taman rimba Raya Djuanda berlokasi di alamat Kompleks Tahura Ir. H. Djuanda No.99, Dago Pakar, Ciburial, Cimenyan, Bandung, Jawa Barat 40198. Untuk kontak lebih lanjut silakan menghubungi no telephone (022) 2515895 / (+62)(22)2507-891 / Whatsapp (WA) ke 0811-844-996 atau Email : tahuradjuanda.official@gmail.com.

Harga Tiket Masuk

Untuk bisa masuk dan berkeliling setiap wisatawan wajib membayar cost tiket masuk Tahura Djuanda. Harga tiket Taman rimba Raya Djuanda Rp15.000 untuk wisatawan domestik. Sedangkan untuk HTM mancanegara adalah Rp55.000 per orang.

Jam Buka Tahura Djuanda

Taman rimba Raya Djuanda buka tiap-tiap hari berasal dari pukul 08.00 sampai 16.00.

Fasilitas Taman Hutan Raya Djuanda

Banyak terkandung saung kecil bagi wisatawan yang ingin duduk-duduk atau beristirahat. Bagi yang menghendaki menginap termasuk terdapat penginapan, wisma, guest house, sampai daerah perkemahan. Sedangkan bagi yang senang berolahraga ada trek spesifik untuk jogging dan bersepeda.

Tahura Djuanda terhitung punyai fasilitas khusus anak-anak layaknya taman bermain, tempat paintball dan play ground. Ada area outbond terhitung yang mampu dinikmati oleh anak-anak dan dewasa. Fasilitas pendukung lainnya yaitu toilet yang cukup bersih, mushola, dan masjid.

Tidak ketinggalan warung-warung yang terlalu banyak tersebar di lebih dari satu titik di kawasan daerah wisata tahura Djuanda.

Bagikan ke Teman Liburan

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *