Hiking atau mendaki gunung saat ini menjadi trending. Keinginan untuk bisa menikmati dan mensyukuri keindahan alam ciptaan Yang Maha Esa, menjadikan alasan kuat para fans alam. Salah satunya adalah Putuk Lesung Pasuruan.

Asal Usul Nama Putuk Lesung
Sedikit mengulas nama Putuk Lesung. Putuk berarti bukit dan lesung pasti saja alat penumbuk padi. Di bukit ini terkandung sebuah situs Putuk Lesung yang tepatnya berada di ketinggian 1740 mdpl.

Situs yang berbahan dasar batu andesit dan berupa sama perahu ini posisinya menghadap arah Utara Selatan atau kearah puncak Gunung Arjuna. Arah hadap layaknya ini biasa kami temukan terhadap kebudayaan megalitikum, dan batu berwujud lesung ini sebenarnya adalah sebuah sarkofagus.
Lokasi Putuk Lesung
Putuk Lesung merupakan bukit di kaki gunung Gunung Arjuno yang bisa di akses lewat jalan pendakian Gunung Arjuno–Gunung Welirang di Desa Tambaksari, Purwosari, Kabupaten Pasuruan. Dari jalan utama masuk ke dusun Tambak Watu kurang lebih 7 kilometer yang dapat dijangkau dengan memanfaatkan kendaraan bermotor.

Pendakian ke Putuk Lesung merupakan trekking enjoy sebab butuh saat perjalanan yang tidak terlampau lama yaitu kurang lebih 3 jam. So, jika kamu pendaki pemula gak usah khawatir, jalurnya sesuai banget bikin kamu, kok. Jika dambakan hingga di Putuk Lesung tanpa berkemah, maka mesti siap berangkat mendaki pada malam hari bersama perbekalan dan perlengkapan yang cukup lebih-lebih kamu wajib bawa headlamp atau lampu senter.

Sebelumnya, anda wajib lapor ke Pos Perijinan Pendakian khususnya dahulu dan membayar tiket sebesar Rp 10.000/orang dan menyerahkan kartu isyarat pengenal pada petugas.
Rute Pendakian ke Putuk Lesung
Di awal jalur, kaki di sapa jalur berbatu yang makin lama lama semakin menanjak, fungsi besar trekking malam hari adalah jauhi selfie dan terlalu fokus terhadap jalan saja. Hindarkan dari pikiran-pikiran negatif karena menjadi mendekati pos 1 Gua Onto Boego aroma kemenyan semerbak mencukupi udara malam dan mendadak menjadi mistis sekali perjalanan ini.
Putuk Lesung
Tersedia air yang melimpah dan layanan toilet yang cukup bersih di destinasi wisata Pasuruan ini. Berhati-hatilah gara-gara jalur paving menuju toilet sangat licin, kemungkinan karena sedang kerap hujan sehingga paving di tumbuhi lumut.

Di siang hari terkecuali cuaca membantu mampu anda nikmati bersama dengan hammocking di pelataran depan patung Naga Onto Boego. Banyak juga yang mendirikan tenda dan bercengkrama bersama kawan dan kawan akrab nikmati udara yang fresh di rimbunnya pohon pinus.
Fasilitas Selama Trekking
Lanjut menuju pos 2 Tampuono menjadi banyak jalan tanah lembab berlumut dan lebih menanjak lagi. Jalur di sini punya banyak percabangan, berhati-hatilah lebih dari satu termasuk mampu menyesatkan jikalau keliru pilih. Di tanjakan yang kejam berbatu menuju pos dua, punggung dan kaki jadi menjadi pegal. Keringat? Jangan tanya, udah mengucur deras sejak jalanan batu yang menanjak tadi.
Di pos 2 ini, ada toilet tapi berada di wilayah Sendang Dewi Kunthi, kurang lebih masih wajib berjalan ke arah kiri sejauh 300 meter. Air di Sendang Dewi Kunthi di percaya sanggup menyebabkan orang awet muda terkecuali digunakan untuk membersihkan muka atau mandi, ada sebagian orang yang laksanakan ritual dan asap dari kemenyan bakar tetap memenuhi udara di area ini.

Dari pos 2, lanjut perjalanan ke Putuk Lesung bersama menyita jalur kanan searah bersama Air Terjun Gumandar. Jalur ini adalah jalan yang tersulit karena hutan penghubung ke Putuk Lesung ini sesungguhnya tak terlalu panjang, tetapi kesan mencekamnya yang mengakibatkan melewatinya mulai lama. Vegetasinya rapat, lembab dan berlumut. Dipenuhi jalar, ranting yang lapuk dan sebagian tebing yang agak gelap khas hutan hujan.
Sunrise yang Istimewa
Sesampainya di Putuk Lesung, nampak lebih dari satu pendaki sedang berkumpul, bernyanyi dan menghangatkan badan di sekeliling api unggun. Terdapat musholla yang juga berfungsi sebagai shelter bagi para pendaki, serta toilet bersama sumber air melimpah.

Menjelang subuh hawa jadi memicu badan menggigil, bersabar beberapa menit lagi hawa menghangat dan terlihat cahaya indah di ufuk timur. Terbayar sudah kelelahan yang di rasakan sepanjang perjalanan tadi. Lukisan alam yang luar biasa. Gagahnya Gunung Arjuno di sebelah kanan menyatu bersama cahaya pagi. Nikmat mana ulang yang kau dustakan?
Tinggalkan Balasan