Gunung Sagara, Spot Terbaik Untuk Nikmatin Danau Vulkanis Di Ketinggian – Cari Tahu Dulu Info Pendakian ya!

Bagikan ke Teman Liburan

Sejak beberapa tahun belakangan, tamasya pendakian mulai banyak digandrungi kaum millennial. Kecuali daftar destinasi yang popular, sekarang bermunculan gunung-gunung atau bukit-bukit baru yang menjadi opsi para pendaki. Misalnya saja yang berkembang di Kabupaten Garut dengan kemunculan liburan pendakian baru Gunung Sagara.

maksum.art

Tenaga tarik utama yang dimiliki gunung dengan tinggi 2132 mdpl ini yakni sajian pemandangan di puncaknya. Tidak keok dari Gunung Rinjani dengan Danau Segara Kecil maupun Gunung Semeru dengan Danau Ranukumbolo, Gunung Sagara juga punya panorama danau vulkanik yang benar-benar indah. Tidak hanya itu, kau juga dapat merasakan city light dan samudera awan dari puncak gunung ini.

@maksum.art

Berawal dari Lokasi Berburu – Gunung Sagara

Sebelum jadi liburan pendakian, kawasan Gunung Sagara merupakan lokasi favorit bagi warga setempat untuk berburu binatang, terutamanya burung. Berbagai ragam burung dengan warna-warni bulunya yang menawan dan juga suara kicau yang mengagumkan bisa dijumpai di gunung ini. Selaras dengan itu, panorama puncaknya yang indah malah langsung menyebar dari mulut ke mulut.

@emonpujols24

Wisata pendakian Gunung Sagara malah mulai terbuka bagi pendaki usai dilegalkan pada pertengahan 2019 lalu. Sejak itu, sekelompok warga lalu berupaya melengkapi berjenis-jenis fasilitas pensupport wisata pendakian secara berjenjang. Mulai dari base camp (pos tiket dan penitipan barang), lahan parkir, kios, toilet, hingga jalanan pendakian dan area berkemah.

@fsetiana07__

Danau Putih Vulkanik di Timur, City Light di Barat

Sagara menjadi gunung unik yang memiliki dua punggung sekaligus. Sebelah Timur puncak, pendaki lantas tersaji keindahan danau putih vulkanik, adalah Talaga Bodas. Danau vulkanik ini sudah dibuka menjadi objek wisata semenjak awal abad ke-20 oleh pemerintah Kolonial Belanda. Talaga Bodas yang betul-betul luas dan berwarna putih kehijau-hijauan itu terlihat kontras dilihat dari puncak Gunung Sagara. Karena, di sekelilingnya ada barisan pegunungan Galunggung dengan hutan hijau yang lebat.

zaink_nst

Sementara di sebelah Barat, kelihatan panorama kota Garut (city light). Pada malam hari, dengan lampu-lampu permukiman kota yang berkelap-kelip kelihatan amat indah. Tidak sampai di situ, menjelang pagi, pemandangan matahari terbit (sunrise) menjadi estetika yang sering kali diabadikan pendaki. Sorotan cahaya sang surya itu pun mempercantik samudera awan yang timbul semenjak pagi hari.

@mutiiara_indah

Mitos Pakaian Hijau

Bersama semua keindahan yang tersaji, Gunung Sagara juga menyimpan sejumlah misteri. Salah satunya yaitu mitos baju hijau. Ketika mendaki, pihak pengelola melarang pendaki mengenakan baju atau celana warna hijau. Sekiranya kepergok, lazimnya pendaki segera dikasih tahu dan diperintah mengganti pakaian dengan warna lain sebelum lanjut mendaki.

abdul_gopur11

Hingga kini, tidak pernah ada yang tahu pasti mengapa berlaku pantangan pakaian hijau itu. Tetapi, salah seorang petugas di lapangan mengatakan sekiranya mitos itu terkait dengan kisah permulaan mula dibukanya liburan pendakian Gunung Sagara. Jelang dibuka, seseorang yang diandalkan warga memberikan pesan itu pada pihak pengelola untuk dipatuhi oleh siapa saja yang hendak mengunjungi Gunung Sagara.

iwaannkk
Menuju Base Camp Pendakian Gunung Sagara

Gunung Sagara sendiri berlokasi di Kampung Sagara, Desa Tenjonagara, Kecamatan Sucinaraja, Kabupaten Garut. Lokasi spot permulaan pendakiannya berjarak sekitar 18 km dengan waktu tempuh sekitar satu jam perjalanan dari pusat kota. Perjalanan dari sentra kota bisa dicapai dengan kendaraan pribadi ataupun umum.

smnafni

Kalau menggunakan kendaraan pribadi, motor ataupun mobil kapasitas 4-6 orang bisa melaju hingga base camp. Perlu jadi catatan, meski jalanan yang ditempuh menuju lokasi terbilang baik, tapi pengguna mobil sepatutnya berhati-hati. Sebab, badan jalan yang cukup sempit dan berliku tajam di sejumlah titik bakal ditemui.

gafar_malik

Sedangkan jika menggunakan kendaraan umum, kamu bisa naik angkutan kota (angkot) dengan ongkos sekitar Rp5 ribu. Pilih angkutan perkotaan warna putih merah dengan nomor trayek 07 jurusan Terminal Guntur-Wanaraja. Setelah naik angkutan kota, kamu bisa turun di pertigaan Sadang, gerbang masuk Kecamatan Sucinaraja. Perjalanan menuju Base Camp bisa kau lanjutkan mengaplikasikan jasa ojek pangkalan dengan kisaran ongkos Rp20 hingga Rp25 ribu. Apabila berkeinginan menginap, tersedia pula rumah-rumah warga yang disewakan sebagai home stay.

Keasrian Jalanan Pendakian

Pendakian Gunung Sagara dapat ditempuh dari dua jalur, yakni lewat Sagara dan Tajur. Melainkan, dalam tulisan kali ini yang akan dibuktikan lebih lanjut yakni pendakian melewati Base Camp Sagara di Kampung Sagara. Tarif masuk atau pendaftaran ke Gunung Sagara terbilang murah meriah. Pendaki cukup merogoh kocek sebesar Rp20.000 per-orang, Rp10.000 per-motor dan Rp20.000 per-kendaraan beroda empat untuk parkir (harga bisa berubah sewaktu-waktu). Pendaki juga seharusnya melampirkan Kartu Petunjuk Penduduk (KTP) dan nomor hand phone yang bisa dihubungi untuk situasi darurat. Sekiranya perlu, lengkapi pula dengan Surat Keterangan Sehat.

@joanlynsm

Usai menjalankan registrasi, pendaki bisa melanjutkan perjalanan mengaplikasikan motor pribadi atau ojek pangkalan untuk sampai ke pos 1. Berhubung di sanalah tersedia lahan parkir yang luas. Pendaki dapat melaksanakan persiapan terakhir di pos 1 sebelum memulai pendakian lantaran masih terdapat toko, kamar mandi dan musala. Sebanyak 4 pos bakal menyambut para pendaki dengan total waktu tempuh normal kaprah-kira 3-4 jam.

@widiahnd

Dikala memulai pendakian dari pos 1, pendaki lantas menjelang wilayah yang disebut Pintu Rimba. Karakter jalur pendakian Gunung Sagara terbilang terjal. Tak hanya kaki, siapkan juga tanganmu untuk meraih ranting dan akar pohon yang dapat berguna sebagai pegangan. Namun, rasa letih bisa sebentar terobati oleh pemandangan sepanjang perjalanan. Didominasi pohon-pohon yang rapat, suasana sejuk dan asri semacam itu kentara. Sekiranya mujur, kamu juga dapat menemukan tumbuhan langka seperti Kantung Semar.

rismaamaliaaaaaa

Makin ke arah puncak, khususnya sedari pos 3, jalanan pendakian makin menantang. Pada tahap ini, mode mendaki (hiking) sekali-sekali dapat berubah menjadi memanjat (climbing). Sementara bagi kamu yang hendak berkemah, terdapat dua zona yang cukup luas, adalah di pos 4 dan di sekitar puncak.

@winda.ws
Bawa Kopi Sagara Pulang

Sehabis menuruni Gunung Sagara, tak lengkap sepertinya bila tak membawa buah tangan. Pernak-pernik bertema Gunung Sagara bisa dibeli di base camp, mulai dari kaus hingga gantungan kunci. Selain itu, Kopi Sagara juga jadi kuliner khas yang patut dicoba dan dibawa pulang untuk keluarga di rumah. Ada beberapa daerah ngopi di sekitar base camp, mulai dari Kedai Kopi Sagara, Sagara Coffee sampai Coffee Sagara Pak Kaya. Bagaimana? Berminat berkunjung ke Gunung Sagara?

Bagikan ke Teman Liburan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *