Garut bukan hanya dikenal dengan kota penghasil dodol. Tetapi di kota ini terhitung terdapat sebuah gunung yang jadi salah satu kekuatan tarik pendaki di Indonesia maupun berasal dari luar negeri. Namanya adalah Gunung Papandayan. Sebuah gunung yang memiliki energi tarik tersendiri pada wangi belerang, hutan mati dan keindahan bunga edelweisnya.

Jalur Gunung Papandayan
Gunung Papandayan juga merupakan salah satu gunung yang menjadi pilihan bagi para pendaki pemula. Selain jalur pendakiannya yang tidak terlalu sulit, gunung ini juga punya pemandangan indah. Pemandangan inilah yang menemani pendaki selama lakukan pendakian di gunung yang memiliki ketinggian 2665mdpl ini.

Gunung Papandayan memiliki dua jalan pendakian yang bisa dipilih oleh para pendaki yaitu jalur Cisurupan dan jalan Pengalengan. Jalur Cisurupan terhitung jalan pendakian yang termudah dan menjadi pilihan bagi para pendaki pemula karena tracknya relatif lebih aman. Pendaki kudu menuju gerbang pendakian terlebih dahulu untuk lantas melanjutkan menuju basecamp. Dari basecamp inilah perjalanan pendakian di mulai. Sebelum memulai pendakian, anda kudu laksanakan registrasi terlebih dahulu di basecamp.

Pada track Cisurupan, pendaki harus lewat jalur menanjak di awal-awal pendakian. Jalur yang anda lalui di awal-awal pendakian cukup menantang karena keadaan jalanan yang bebatuan. Bagi Anda yang pendaki pemula, bisa saja bakal merasakan sedikit pegal-pegal di anggota kaki terutama lutut. Perlahan-lahan bau belerang menyengat bakal tercium di track ini.

Bau belerang ini berasal berasal dari Kawah Papandayan yang punya 14 kawah yang mengeluaran asap. Setelah melewati kawah, anda bakal memasuki hutan yang memiliki banyak pepohonan. Tempat ini seakan menambahkan nuansa kesejukan tersendiri.
Camping Ground di Pondok Saladah

Selanjutnya, anda dapat tiba di pintu Lawang Angin. Dari pintu ini, anda akan menemui jalur yang bercabang tiga. Pada jalan sebelah kiri, anda dapat menuju Camping Ground Pondok Saladah. Sementara di jalur sebelah kanan, anda bakal menuju Tegal Alun, dan jalur lurus menuju Pengalengan. Di Pondok Saladah kebanyakan menjadi area untuk beristirahat oleh para pendaki. Di sini, anda sanggup mendirikan tenda untuk kemping sebelum saat menuju puncak. Selain itu, pendaki termasuk dapat memperoleh air bersama gampang di sungai kecil bersama debit air lumayan besar.

Sambil beristirahat, pendaki bisa melihat pemandangan keindahan bunga khas pegunungan yakni bunga edelweis. Memandangi edelweis berteman dengan segelas minuman hangat jadi keistimewaan tersendiri di sini apalagi setelah letih mendaki. Berada di sini bisa menghalau rasa capek selama perjalanan.

Bahkan kecuali pendaki mengalihkan pandangannya ke arah timur, maka akan tersaji pemandangan pohon-pohon kering yang terkena erupsi atau terkenal dengan kawasan hutan mati. Gunung Papandayan sendiri dulu meletus di th. 1772.
Pendakian Menuju Tegal Alun

Puas membiarkan lelah di Pondok Saladah, pendaki mampu melanjutkan perjalanan menuju Tegal Alun. Untuk menggapai Tegal Alun, pendaki harus melewati kawasan Hutan Mati lebih-lebih dahulu. Tegal Alun jadi titik tertinggi yang menyajikan keindahan dari Gunung Papandayan. Di sini merupakan Hutan bagi bunga edelweis, bunga yang cuma tumbuh di area pegunungan.

Dari puncak ini, anda bisa melihat keindahan matahari terbit dan terbenam. Kawasan ini terhitung jadi objek foto favorit pendaki untuk mengabadikan moment mereka di puncak Gunung Papandayan. Ada kepuasan dan sensasi tersendiri saat para pendaki berhasil raih puncak gunung dan moment ini tentu saja begitu sayang untuk anda lewatkan.
Tinggalkan Balasan