Gerbang Samudra Raksa adalah tempat wisata di Yogyakarta baru yang hits di media sosial. Kawasan itu merupakan pintu masuk menuju kawasan Candi Borobudur. Dan tempat itu memiliki background kapal bercadik Samudra Raksa. Lokasi tepatnya di Dusun Klangon, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo.
Sejarah Gerbang Samudra Raksa
Kawasan wisata Gerbang Samudra Raksa di bangun oleh Kementerian PUPR sebagai anjuran wisatawan masuk dari Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA). Pembangunan yang di targetkan rampung pada akhir 2021 ini memiliki daya tarik wisata yang cukup kuat, sehingga bisa jadi alternatif wisatawan yang tiba di Bandara New Yogyakarta.
Meski demikian, Gerbang Samudra Raksa udah viral di media sosial. Bahkan sudah banyak warga yang berkunjung untuk berfoto dengan atau foto selfie bersama latar Gerbang Samudra Raksa.
Wisata ikonik ini berada di sisi kanan jalan kalau berasal dari arah Kulon Progo. Kawasannya ditambah dengan rest area, serta kios-kios makanan, suvenir, dan UMKM. Sementara itu, pada sisi kanan terdapat tulisan ‘Selamat Datang di Kawasan Borobudur’.
Terbagi Menjadi 3 Pintu
Ada 3 pintu gerbang masuk kawasan wisata Borobudur yang di bangun lagi tak hanya tempat ini. Gerbang itu adalah Gerbang Singa, Gerbang Kalpataru dan Gerbang Gajah.
Yang pertama adad Gerbang Singa yang berdiri di Palbapang Mungkid. Pintu gerbang itu adalah pintu masuk bagi wisatawan yang berasal dari arah Yogyakarta. Sementara yang kedua adalah Gerbang Kalpataru di Blondo Mungkid. Gerbang Blondo ini merupakan pintu masuk wisatawan yang berasal dari arah Semarang.
Sedangkan Gerbang Gajah berada di Kembanglimus Borobudur. Selain itu, Gerbang ini adalah pintu masuk wisatawan berasal dari arah Kabupaten Purworejo. Jadi, pengunjung kini semakin banyak pilihan untuk menuju ke kawasan wisata terkenal di dunia tersebut.
Pembangunan tiga gerbang tidak cuman Samudra Raksa tersebut akan di targetkan selesai terhadap Desember 2021. Namun seluruh ikon-ikon itu di ambil alih dari relief Candi Borobudur.
Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Wilayah 1 Balai Prasarana Permukiman Wilayah, Ditjen Cipta Karya, Kementerian PUPR, Dwiatma Singgih, mengatakan, ikon itu di bangun supaya gerbang ada cerita dan filosofinya.
Jadi apakah detikers tertarik untuk ke tempat ini? Yuk, ajak keluarga kalian kesini. Dan jangan lupa membuat ikuti keputusan atau protokol kesehatan yang berlaku. Selamat berlibur di Jogja!
Tinggalkan Balasan