Danau Laut Tinggal

Danau Laut Tinggal, Pesona Alam Tersembunyi di Pasaman Barat – Simak Trekk Menuju Lokasi Danau!

Bagikan ke Teman Liburan

Danau Laut Tinggal – Kabupaten Pasaman Barat adalah tidak benar satu kabupaten di Provinsi Sumatera Barat yang menyembunyikan potensi keindahan alamnya, lantaran belum dikelola bersama dengan baik oleh dinas pariwisata di tempat tersebut. Padahal daerah ini mempunyai banyak objek wisata alam yang indah layaknya air terjun, pantai, dan gunung.

Danau Laut Tinggal
Photo by @zolaanjelia

Salah satu pesona teristimewa dari alam yang tersembunyi itu adalah Danau Laut Tinggal. Danau ini berada di puncak Gunung Malintang dengan ketinggian kira-kira 1900 Mdpl. Gunung ini berada di dalam daerah Desa Sitobu Kecamatan Gunung Tuleh, Kabupaten Pasaman barat yang berbatasan lansung bersama kabupaten mandailing Natal provinsi Sumatera Utara. Secara administratif danau yang berwarna hijau toska ini berada di dalam wilayah Provinsi Sumatera Barat.

Danau Laut Tinggal
Photo by @anakumak5

Keberadaan Danau Laut Tinggal yang cantik ini pun tidak banyak orang tau. Terutama oleh para pendaki gunung dan penjelajah alam. Cuma sebagian tim penggiat alam bebas yang dulu mencicipi keindahannya, salah satunya seorang pendaki profesional asal ukraina, Mykhailo Pavliuk.

Perjalanan & Pendakian ke Danau Laut Tinggal

Bagaimana rute perjalanan menuju pesona di danau ini? Berikut akses perjalanan menuju Danau Laut Tinggal yang kecantikan alaminya memukau mata tiap wisatawan. Untuk menuju Danau Laut Tinggal, anda harus menempuh perjalanan dengan berkendara kurang lebih 3 jam berasal dari Kota Bukittinggi ke Kota Simpang 4. Bisa jadi sekitar 4 jam dari Kota Padang, yang merupakan Ibukota Provinsi Sumatera Barat.

Danau Laut Tinggal
Photo by @damsenjoo

Dari Kota Simpang 4, perjalanan anda harus berlanjut menuju Desa Paraman Ampalu kecamatan Gunung Tuleh. Perjalanan yang dapat anda tempuh kali ini sepanjang 1 jam bersama dengan kendaraan bermotor. Sepanjang perjalanan kita dapat suguhan pemandangan perkebunan kelapa sawit. Kabupaten Pasaman Barat sesungguhnya area penghasil minyak kelapa sawit di provinsi Sumatera Barat.

Desa Terakhir Sebelum Pendakian

Tujuan seterusnya adalah Desa Rabi Jonggor yang hanya memakan sementara sekitar 40 menit. Sebelum itu, anda dapat membeli segala keperluan logistik untuk bekal selama pendakian di Desa Paraman Ampalu atau di daerah Rabi Jonggor.

Danau Laut Tinggal
Photo by @damsenjoo

Dari desa Rabi Jonggor, perjalanan anda akan berlanjut menuju Desa Sitobu yang sanggup anda tempuh sekitar 20 menit. Ada baiknya untuk menuju Desa sitobu ini adalah dengan menumpang ojek atau membawa motor trail, mengingat akses jalan setapak dan tanjakan yang curam. Jalanan dari desa Rabi Jonggor menuju Desa Sitobu ini hanya sanggup anda lalui jika membawa kendaraan minibus.

Photo by @rexiguna.wan

Setelah lewat jalanan yang memadai ekstrim berasal dari desa Rabi Jonggor kelanjutannya perjalanan berujung di sebuah desa kecil yang bernama Sitobu bersama keramah-tamahan penduduk lokalnya. Masyarakat desa Sitobu merupakan keturunan suku Mandailing. Suku ini berdomisili di provinsi Sumatera Utara, tetapi secara administratif desa ini berada dalam lokasi Sumatera Barat.

Photo by @alfianrilubis

Di desa Sitobu inilah kita meminta izin kepada tetuah penduduk setempat untuk jalankan pendakian ke Danau Laut Tinggal. Mengingat belum adanya pengelola resmi objek wisata ini. Ada baiknya anda untuk memakai jasa pemandu jikalau belum tau rute pendakian. Sebab jalan pendakian yang tidak jelas tentu akan sedikit membingungkan. Jadi, ada baiknya kalau anda memiliki pemahaman navigasi alam bebas.

Photo by @rizalhanafi_01

Dari Desa Sitobu, pedakian menuju Danau Laut Tinggal berawal dengan trekking. Anda harus berjalan kaki menyusuri ladang dan perbukitan. Sepanjang perjalanan kita bakal melihat panorama hutan yang masih asri, dan juga berteman alunan kicauan nada burung dan hewan yang bermain bebas di alam yang masih terawat keasriannya. Butuh fisik yang kuat untuk menempuh perbukitan yang kadang menanjak, menurun serta melintasi sebagian sungai kecil.

Desa Berpenghuni Satu Kepala Keluarga

Setelah anda berjalan kaki selama sekitar 4 jam, kita dapat sampai di sebuah desa tua. Desa ini hanya berpenghuni oleh satu kepala keluarga yang bernama Desa Simpang Lolo. Dari desa Simpang Lolo tujuan setelah itu adalah Sosopan yang berjarak sekitar 6 KM bersama dengan menyusuri sungai Batang Kanaikan. Sebenarnya masih terdapat sebuah kampung yang bernama Aek Simariam di pinggir sungai Batang kanaikan ini, sebab bencana banjir bandang menyebabkan penduduknya pindah ke desa Sitobu.

Photo by rizalhanafi_01

Sosopan merupakan suatu daerah yang jauh terpencil terpencil di mana di sini terdapat sebuah sumber mata air panas alami yang nampak dari perut bumi. Di sini terkandung sebuah pondok kecil yang bisa dimanfaatkan sebagi tempat peristirahatan terkecuali suasana gelap.

Kolam Air Panas Alami di Danau Laut Tinggal

Pendakian menuju Danau Laut Tinggal akan anda mulai berasal dari kawasan Sosopan ini dengan trek pendakian berawal dengan tanjakan yang cukup kuras tenaga. Dan jalan pendakian ini banyak anda jumpai musuh para pendaki yaitu hewan penghisap darah Pacet. Selain itu jalur yang tidak begitu mengerti dan dipenuhi oleh tumbuhan Rotan yang memilik duri-duri yang tajam.

Photo by @jejakpalala

Setelah lakukan pendakian sekitar 6-7 jam akhirnya kita hingga dipuncak gunung yang masih tertutup rapat oleh pepohonan, kemudian seterusnya menuruni lereng gunung yang memadai curam untuk menuju danau yang berada di bawah. Dari sini bisa keluar samar-samar Danau Laut Tinggal

Photo by @masahmad01

Dan setelah 2 jam menuruni lereng gunung yang curam, kita pada akhirnya sampai di pinggir danau yang eksotis ini. Danau Laut Tinggal, sebuah danau berwarna hijau toska yang tersembunyi di alam Kabupaten Pasaman Barat. Mungkin warna hijau toska di danau ini, menurut kalangan para pendaki, berasal dari air laut yang terjebak di pegunungan disaat sistem pembentukan bumi, makanya dinamakan Danau Laut Tinggal.

Photo by @dhiva_yusyaf

Namun menurut penelitian oleh sebagian pendaki terdahulu berikan sedikit bukti bahwa danau ini merupakan danau vulkanik. Buktinya air danau ini mengandung sulfur yang beresiko bagi tubuh, dan sumber mata air panas di kaki gunung memperlihatkan adanya kegiatan vulkanik di di dalam perut gunung. Akan tetapi bagi para pendaki yang menginginkan berkemah di tepian danau ini, jangan cemas. Karena persediaan sumber air bersih tersedia di aliran sungai kecil yang bermuara ke danau ini.

Demikian saja sedikit ulasan tentang Keberadaan Danau Laut Tinggal yang menawan ini. Bagi kamu penyuka kegiatan alam bebas silakan berpetualang ke danau ini dan rasakan sendiri sensasi petualangannya.

Bagikan ke Teman Liburan

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *