Air Terjun Sumampan – Untuk kalian yang menggemari tamasya yang seru, menegangkan, dan mengasah adrenalin serta tak keberatan untuk berpetualang dan berlelah-lelah demi menikmati sebuah pemandangan alam maka daerah liburan yang akan kita bahas ini sepatutnya masuk dalam list itinerary karena kecuali menawarkan keindahan alam ciptaan Yang, di daerah ini kita juga dapat menikmati estetika seni pahatan karya seni buatan tangan manusia.
Lokasi Air Terjun Sumampan
Berada di Kab. Gianyar, Bali pulau yang di ketahui sebagai Pulau Dewata tepatnya di desa Kemenuh, Kec. Sukowati, yang masuk dalam wilayah banjar Sumampan terdapat titik liburan air terjun elok yang tergolong baru di buka untuk lazim. Sumampan Waterfall, nama yang belum semacam itu populer di kalangan wisatawan tetapi menyimpan keistimewaan tersendiri yang sayang jika di lewatkan apabila berkunjung ke Bali.
Pada awalnya air terjun Sumampan bukan terbentuk alami seperti air terjun lain tetapi karena secara tak di sengaja terjadi kebocoran saluran irigasi sawah yang merembes pada dinding tebing untuk waktu yang lama. Sebab maraknya kegiatan penduduk sekitar yang menambang batu padas di area hal yang demikian membuat air menjadi mengalir pada satu titik dan menjadi air terjun yang ke depannya akan menjadi aset tamasya yang cukup potensial bagi desa dan tentunya menambah deretan tujuan tamasya selama berlibur ke Bali.
Daya Tarik Objek Wisata
Air terjun ini memiliki daya tarik yang unik karena di bagian dinding tebing batu padas, kita dapat menikmati estetika seni ukir Bali berbentuk topeng-topeng yang di pahat segera di dinding tebing oleh pekerja seni lokal yang yaitu penduduk absah bernama Nyoman Retana. Tak cuma di bagian dinding saja yang dihiasi ukiran, bebatuan besar yang tersebar di sekitar si kecil sungai malah tidak luput menjadi kanvas kreativitas seni pahatan Nyoman Retana yang mempunyai harapan supaya air terjun ini bisa menarik pelancong untuk berkunjung.
Suasana di air terjun ini masih sungguh-sungguh alami dan untuk mencapai lokasi air terjun, kita harus lewat tanah penduduk kemudian melalui jalan setapak yang kiri dan kanan masih merupakan rumput alang-alang. Untuk menuju air terjunnya sendiri sudah ada anak tangga yang cukup aman. Mendekati titik air terjun, sembari menuruni buah hati tangga kita sudah bisa menikmati karya seni pahat di dinding tebing.
Sungai yang mengalir di bawah air terjun ini memiliki arus yang cukup deras dengan ketinggian sekitar pinggang orang dewasa, warga sekitar mengikatkan tali dari satu sisi sungai ke ujung sisi yang lain untuk berpegangan sekiranya berharap menyeberang ke air terjun supaya tak terbawa arus. Namun di sayangkan, di lokasi air terjun ini belum terdapat toilet ataupun ruang bilas dan berganti baju, tak di sarankan untuk melakukan kegiatan yang bermain air yang mewajibkan kita berbilas dan berganti pakaian.
Fasilitas
Di sekitar lokasi air terjun Sumampan juga belum ada toko, jadi jikalau kalian berminat untuk mengunjungi air terjun ini, akan lebih baik jika membawa bekal dan air minum sendiri. Amat disayangkan pengelolaan daerah ini belum optimal, jalan masuk masuk menuju air terjun malahan masih jalan kecil yang lewat rumah penduduk dan untuk parkir motor di sediakan di tanah milik penduduk. Tidak di rekomendasikan untuk membawa kendaraan roda empat seandainya berkeinginan berkunjung ke sini. Untuk masuk ke lokasi ini pengunjung mendonasikan Rp10.000 untuk parkir, kebersihan dan pembenaran jalan. Warung cinderamata ataupun pujasera tidak ada di sekitar lokasi.
Lokasi air terjun Sumampan ini malah masih kental aura pedesaan sehingga tidak banyak tempat menginap di sekitarnya, yang terdekat berjarak 300m ialah Guest House Dhi Ari dengan kisaran harga Rp200.000/ malam. Untuk mencapai Air Terjun Sumampan yang berjarak 9km dari sentra kota Ubud, membutuhkan waktu kurang lebih 20 menit dengan mengambil arah Jl. Peliatan menuju Raya Teges kemudian Jl. Ir. Sutami hingga ke Desa Kemenuh lokasi daerah air terjun berada.
Tinggalkan Balasan