Puncak Sangkareang

Menikmati Indahnya Belantara Edelweis di Puncak Sangkareang – Gunung dengan Puncak yang Hampir Samai Gunung Rinjani

Bagikan ke Teman Liburan

Ketika Gunung Agung tengah bergolak untuk melewatkan magmanya, pergerakan gunung ini justru eksotis jikalau langit cerah. Dan itu bisa disaksikan dari Puncak Sangkareang yang berada di kawasan Gunung Rinjani, Pulau Lombok.

Puncak Sangkareang
Photo by @isman_hadi_

Bahkan karena indahnya Puncak Sangkareang ini, selagi Gunung Barujari, anak Gunung Rinjani erupsi, ratusan pelancong tak terhitung turun untuk menyelamatkan diri dari puncak ini. Mereka senantiasa bertahan walaupun bahaya tengah mengancam.

Puncak Sangkareang
Photo by @panz_lombok_liah

Ternyata itu karena keindahannya. Puncak Sangkareang berada di ketinggian yang nyaris sama tingginya Gunung Rinjani (3.726 mdpl). Seakan di area ini nampak tiga keindahan yang menyatu jadi satu. Gunung Rinjani diperindah dengan kehadiran anak Gunung Rinjani, yakni Gunung Barujari. Dan itu menjadi eksotis bersama dengan keindahan Puncak Sangkareang yang penuh dengan hutan Edelweis.

Asal Puncak Sangkareang

Gunung baru itu keluar berasal dari di dalam Segara Anak, sebuah kolam raksasa yang tersedia di gunung itu. Gunung ini menyapu lebih dari satu air danau, dan berikan panorama lain berasal dari kawasan Gunung Rinjani.

Puncak Sangkareang
Photo by @pdemmgbfcpdemmgbfc

Untuk mereguk keindahannya, sesungguhnya banyaK rute yang bisa dipakai jalan mengakrabi gunung ini. Tetapi trek yang lazim dilalui adalah tiga rute. Pertama Sembalun Lawang, ke dua jalan Senaru, dan ketiga melalui Torean. Untuk jalan ketiga ini tidak direkomendasi untuk dipakai jika belum benar-benar sadar kawasan ini.

Jalur Menuju Puncak Sangkareang

Bagi yang mendambakan santai nikmati panorama alam, pilihlah jalur Sembalun Lawang. Rutenya tidak sulit, dipenuhi padang sabana, bersama jalan naik turun yang membawa dampak perjalanan tidak monoton.

Puncak Sangkareang
Photo by @seqief

Dari jalan ini pendaki bisa segera ke puncak Rinjani terkecuali tidak dambakan istirahat sejenak di Segara Anak, yang letaknya menurun. Jarak tempuh dari Sembalun Lawang ke puncak Rinjani kebanyakan sekitar delapan sampai sepuluh jam. Saban harinya jalan ini ramai karena tidak berbahaya.

Puncak Sangkareang
Photo by @arifobam

Jalur ke dua adalah Senaru. Sebelum masuk tempat ini, pendaki dapat melihat indahnya Desa Bayan. Ini merupakan desa adat yang terkenal sebagai pengikut ‘Islam Wetu Telu’. Desa ini rutin menggelar acara ritual adat dan keagamaan. Di sini pula terdapat masjid kuno peninggalan Sunan Prapen dari Giri (Gresik). Serta makam-makam bersama nisan unik.

Photo by @arifobam

Pertengahan Bayan-Senaru, ada keindahan lain yang sanggup anda nikmati. Di tempat ini terkandung air terjun eksotik, memancar di antara rumah-rumah khas Sasak, dan perbukitan, namanya Sendang Gila (gile, di dalam logat Sasak).

Photo by @zul_karna

Trekking Senaru untuk menuju puncak Rinjani agak pendek, kira-kira enam jam. Tapi hati-hati, trekking ini sering membuat turis asing menyewa porter khusus. Mereka tidak meneruskan langkah sebab bermacam hambatan. Itu gara-gara jalur ini terus menanjak tanpa sedikit pun berikan peluang kaki untuk istirahat.

Photo by rizal_02709

Hambatan ke dua adalah Puncak Sangkareang. Para pendaki yang sepanjang enam jam kaki anda akan berpacu konsisten naik itu selanjutnya harus uji nyali di area ini. Puncak Sangkareang yang indah penuh dengan Edelweis itu adalah bukit lain yang terpisah dengan bukit yang ‘menyimpan’ Segara Anak, Gunung Barujari anak Gunung Rinjani, dan juga puncak Rinjani.

Trekking Menuju Segara Anak

Untuk menuju Segara Anak, Gunung Baru, serta puncak Rinjani, para pendaki mesti menyeberanginya. Melalui batu-batu yang tersedia di ‘dua bukit’ itu pendaki wajib merambat, berpegangan, dan melompat ke bukit yang lain. Ini membawa dampak pendaki yang belum siap mengurungkan kemauan untuk meneruskan pendakian.

Photo by @elimkat

Di puncak Sangkareang pemandangan amat indah. Seluruh keindahan yang ada di kawasan Rinjani tertangkap mata dari tempat ini. Kalau cuaca ulang bagus, Gunung Agung di Bali keluar di balik putih dan birunya langit. Persis layaknya istana dewa yang tersedia di Jonggring Saloka sana.

Photo by @comperh

Pada pas bulan purnama, Suku Sasak yang bakal jalankan ritual tabur mas termasuk melalui rute ini. Mereka, dewasa maupun anak-anak, sambil bicara, bergurau dan mempunyai bekal seadanya, menyusuri rute ini tanpa beban. Tapi turis asing yang belum sadar medan, biasanya mengurungkan kemauan mendaki puncak Rinjani karena ekstrimnya medan Senaru ini.

Photo by @alfiankurniawan15

Sedang rute ketiga menuju ‘persemayaman Dewi Anjani’ ini bisa anda lakukan via Torean. Rute ini tetap asing. Bahaya karena tetap menanjak, bersama dengan rute yang gampang menjebak. Itu karena jarang yang laksanakan pendakian melalui jalan ini, sampai terkecuali tidak jeli, maka pendaki dapat kesasar ke bukit yang lain.

Photo by @rizkiiazharii_

Porter yang tersedia juga tidak banyak yang hafal rute ini. Mereka yang memahami juga jarang yang rela memandu pendaki yang menyita jalur ini. Kalaulah ada, umumnya meminta banyak syarat, di antaranya bayaran yang terlampau mahal.

Jika Anda tertarik untuk mendaki Rinjani, menikmati Puncak Sangkareang, dan mengagumi geliat Gunung Agung, maka silahkan ukur diri dan memilih yang cocok dengan permohonan bersama dengan beragam risikonya. Karena ini menyangkut nyali dan nyawa.

Bagikan ke Teman Liburan

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *