Pulau Onrust yaitu gugusan pulau di Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu, Jakarta. Letaknya yang berdekatan dengan dua pulau lain yang termasuk Tamasya Taman Arkeologi Onrust, yakni Pulau Kelor, Pulau Cipir, dan Pulau Bidadari. Wilayah ini menjadi destinasi tamasya sejarah menarik di wilayah Kepulauan Seribu yang wajib untuk dikunjungi.


Pada zaman kolonial, VOC menghasilkan Pulau Onrust sebagai galangan kapal dan pergudangan komplit dengan benteng sebagai pertahanan permulaan Batavia. Oleh sebab aktivitasnya yang padat, Pulau Onrust seringkali disebut juga pulau yang tak pernah beristirahat.


Daya Tarik Objek Wisata Pulau Onrust
Nama Onrust diambil dari bahasa Belanda yang memiliki arti โTak pernah beristirahatโ atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah โunrestโ. Tapi, ada cerita lain pula yang terkait dengan nama Onrust berasal dari nama penghuni pulau yang masih keturunan ningrat Belanda, yaitu Baas Onrust Cornelis van der Waick. Pulau ini memiliki banyak peninggalan arkeologi pada masa kolonial Belanda dan juga sebuah rumah yang masih utuh dan dibuat Museum Pulau Onrust.


Pulau ini merangkum kepingan peninggalan sejarah yang terkait dengan Benteng Martello di Pulau Kelor dan Rumah Sakit Karantina Haji di Pulau Cipir. Dari pulau inilah sejarah peninggalan masa kolonial di laut Batavia dimulai. Walaupun sibuk pada masa lalu, kegiatan masa lampau itu sekarang hanya tinggal kenangan. Pulau ini menonjol seperti kota yang hancur imbas perang.


Kau dapat memperhatikan alangkah banyaknya cor-coran semen, bata, dan bebatuan yang berserakan di sekitar pulau. Dulu, pulau ini menjadi daerah hilir mudik kapal angkatan laut Belanda, namun kini tergantikan dengan kapal nelayan dan kapal motor yang mengangkut wisatawan berkeliling.
Juga tidak luput dari tamasya, kau wajib mengunjungi makam populer yang ada disini, yaitu makam Maria van de Velde dan makam tua Belanda lainnya. Selain itu, terdapat juga kerangka bangunan kuno, dan bekas sumur penduduk. Pulau ini kini dihuni oleh dua Kepala Keluarga (KK) yang mana mereka telah tinggal di sini sebelum pulau diresmikan sebagai bangunan cagar kultur oleh Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin tahun 1972.

Tidak cuma itu, pulau yang pada masa kemerdekaan sempat diciptakan Rumah Sakit Karantina. Lebih-lebih bagi penderita penyakit menular ini juga mempunyai bangunan bekas penjara yang masih terawat dan bagus. Pada tahun 1960-1965, Pulau Onrust juga pernah dimanfaatkan untuk penampungan para gelandangan dan pengemis. Selain itu juga dimanfaatkan untuk latihan militer.

Sempat mangkrak, tahun 1968 terjadi pembongkaran dan penjarahan bangunan secara besar-besaran oleh penduduk di Pulau Onrust. Usai menjelajahi Onrust, kamu jangan langsung pulang sebab kamu dapat beristirahat sebentar sembari minum air kelapa muda segar yang dijual penduduk lokal. Mereka memberi harga yang cukup relatif murah di warungnya.

Dengan modal Rp 20.000, kau telah dapat menikmati nikmatnya kelapa segar yang membasahi tenggorokanmu di tengah panasnya hari. Kecuali itu, kau juga dapat merasakan aneka kuliner sederhana dengan harga mulai Rp 15.000-Rp 30.000.
Tinggalkan Balasan