Kalibiru Warsambin

Obyek Wisata Alam Kalibiru Warsambin, Sungai Terindah di Raja Ampat yang Memiliki Air Jernih Kebiruan – Intip Potret Tiap Sudutnya!

Bagikan ke Teman Liburan

Kalibiru Warsambin merupakan lokasi wisata air yang tak boleh anda lewatkan saat plesiran di Raja Ampat. Sungai yang memiliki air sebiru kristal ini menyimpan sederet keistimewaaan alam dan sarat legenda. Terletak di pedalaman hutan Kampung Wasandim, Teluk Mayalibit, basic sungai yang berisi bebatuan besar itu bisa dilihat dengan mata telanjang, tanpa harus menyelam.

Kalibiru Warsambin
Photo by @arfanrasyied

Seperti namanya, Kali Biru adalah sungai kecil yang mengalir di sedang lebatnya Hutan Waisai. Jika anda cermati dari tepi sungai, Kali ini memilki air bewarna biru, kadang hijau atau tosca sesuai dengan suasana cuaca dan sinar matahari. Itulah mengapa sungai ini memiliki nama Kalibiru.

Sejarah Kalibiru Warsambin

Dulunya Kalibiru Warsambin ini adalah salah satu area sakral Suku Mayalibit untuk berendam sebelum saat pergi berperang. Menurut warga setempat, terkecuali berendam di Kali Biru dapat menjadi lebih kuat dalam hadapi perang.

Kalibiru Warsambin
Photo by @nonyhayaty

Kedalaman sungai diperkirakan sekitar 5 meter lebih, selagi di beberapa bagian sungai kedalamannya menggapai 2-3 meter. Arus sungai terbilang tenang.

Kalibiru Warsambin
Photo by @oji_tria

Keindahan lainnya adalah suhu air. Walaupun terpapar sinar matahari, suhu air sungai kurang lebih 10-20 derajat Celcius. Buktinya? Saat anda masukkan ke dalam botol, niscaya air sungai ini berembun seperti baru anda ambil berasal dari lemari pendingin. Air ini juga dapat segera anda minum karena berasal dari sumber mata air pegunungan.

Suhu Sedingin Es

Kalibiru Warsambin
Photo by @canro.simarmata

Tapi beda cerita suhu di anggota muara sungai. Suhu air di sana terbagi dua, tersedia yang sedingin es dan air hangat. Ditilik secara ilmiah, hal itu bisa terjadi akibat lebih dari satu sungai terpapar cahaya matahari, selagi separuhnya lagi tertutupi pepohonan yang lebat.

Photo by @yunitairawan

Ternyata awalnya, traveler tak boleh berenang di sungai dengan arus tenang itu. Baru pada tahun 2016, pengunjung boleh berenang bersama sejumlah imbauan untuk memelihara kelestarian aliran sungai dan alam sekitarnya. Apa saja? Di antaranya kala berenang tak lebih dari 30 menit, menjauhkan pula pemanfaatan product perawatan kulit. Mandi dan mengganti pakaian di toilet.

Photo by @djohann

Meski boleh berenang di sungai, wisatawan tidak dapat berenang di mata air yang terdapat di dekat Kalibiru. Selain demi menjaga kemurnian air, termasuk bentuk penghormatan kepada leluhur.

Photo by @intanangsa

Popularitas Kalibiru terhitung erat bersama dengan legenda penduduk setempat. Bagi Suku Mayalibit, Kalibiru merupakan salah satu daerah sakral. Konon dahulu kala sebelum pergi berperang, para prajurit berendam di sungai agar lebih kuat untuk menaklukkan musuh. Legenda masyarakat lainnya menceritakan buaya putih yang tinggal di sungai ini akan menampakkan wujudnya sebagai anjuran tersedia penduduk yang melanggar hukum adat.

Berbagai Macam Sebutan Tempat Wisata

Photo by @alimmuhtadi_

Kalibiru terhitung miliki sebutan yang berbeda-beda di masyarakat setempat. Beberapa penduduk menyebutnya bersama dengan Waiyal. Wai artinya “air”, sementara Yal bermakna “tahu apa yang berjalan esok hari”. Penduduk lainnya menamai Kalibiru bersama dengan Warabiar. Dalam bhs Papua, Warabiar berarti “jernih”.

Photo by @nurliana2401

Untuk menuju Kalibiru Warsambin, butuh sementara lebih kurang 1 jam dengan mengfungsikan speedboat berasal dari Waisai, ibu kota Raja Ampat. Dari muara tempat kapal bersandar, pengunjung bisa melanjutkan bersama dengan trekking ke dalam hutan selama 30 menit. Jangan cemas jalur yang ditelusuri bukanlah hutan rimba, pengelola kawasan sudah memicu jalan setapak yang memudahkan para pengunjung. Tiket masuk ke Kalibiru kurang lebih Rp 100.000 – Rp 250.000 per orang.

Bagikan ke Teman Liburan

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *