Bosan dengan pendakian gunung populer seperti Sindoro atau Merbabu? Kabupaten Wonosobo punya gunung lainnya yang tak kalah memukau. Gunung Bismo namanya, sebuah gunung di utara Wonosobo. Gunung ini mengapit Dataran Tinggi Dieng bersama Gunung Prau.

Pendakian Gunung Bismo secara sah terbuka untuk lazim baru pada tahun 2019. Gunung ini mempunyai wujud yang unik seandainya terlihat dari kejauhan. Alih-alih mengerucut, puncaknya justru melebar dan melingkar. Format inilah yang justru jadi kekuatan tarik utama pendakiannya.
Kecantikan Gunung Bismo
Gunung Bismo yang kini adalah sisa gunung api di zaman dulu. Wujudnya menyerupai kubah dengan sisi yang terpotong di komponen tenggara. Gunung ini terletak di perbatasan Desa Campursari dan Sikunang, Kabupaten Wonosobo.

Sedangkan ketinggian Gunung Bismo mencapai 2.635 mdpl. Dengan jalanan pendakian legal baru terbuka untuk biasa di tahun 2019. Sebab masih baru, keadaan alamnya pun masih benar-benar terjaga. Pendakian di gunung ini menawarkan pengalaman baru terutama bagi pecinta alam.

Sebelum menentukan untuk mendaki, ada pantasnya mengenal peraturan yang berlaku. Terdapat larangan bagi pendaki Gunung Bismo untuk membawa sejumlah barang. Barang tersebut yakni narkoba, boneka, dan speaker portable. Kecuali itu, pendaki juga tidak boleh mengenakan pakaian berwarna kuning.

Jalur Silandak
Jalanan Silandak yakni jalur yang paling populer bagi pendaki Gunung Bismo. Basecamp-nya berlokasi di Dusun Silandak, Desa Slukatan, Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo. Basecamp Silandak memberlakukan tiket registrasi legal dan penitipan kendaraan.
Bagi yang berharap menghemat kekuatan, tersedia ojek hingga 100 meter sebelum pos 1. Memakai ojek bisa menghemat waktu hingga 1,5 jam. Melainkan pendaki yang ingin pemanasan bisa memilih berjalan kaki. Berikutnya dari basecamp ke pos 1, pendaki akan melalui ladang perkebunan warga.
Selama perjalanan dari basecamp ke puncak dapat menghabiskan waktu 4 jam. Jalanan ini pantas bagi pendaki yang berkeinginan merasakan pendakian dengan santai. Meski medannya dari pos 1 kebanyakan berupa jalan agak menanjak melalui hutan. Hutan liar yang lebat sampai pohon pakis mendominasi sampai pos 3.
Sejauh ini tantangan akan mulai terasa dari pos 3 dengan Tanjakan Ginuk-Ginuk. Kemiringannya pun hampir 90 derajat. Sehingga pendaki harus menanjak dengan bantuan tali rotan yang disediakan. Selanjutnya pendaki bisa berkemah di pos 4 sebelum menuju ke puncak.
Jalur Sikunang
Opsi lain pendakian Gunung Bismo selanjutnya yakni Jalur Sikunang. Jalanan ini bermula dari Desa Sikunang, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Untuk bisa sampai ke Basecamp-nya dapat memakai minibus Wonosobo โ Dieng. Selanjutnya, beralih mengaplikasikan ojek dari Dieng langsung ke Sikunang.
Trek yang menarik dari Trek Sikunang merupakan tarif registrasi yang berlaku. Sebab masih belum resmi, registrasi simaksi cukup membayar seikhlasnya. Jalanan begitu, tetap ada petugas yang siap menolong persiapan sebelum perjalanan pendakian. Trek pengecekan kelengkapan mendaki supaya tak ada yang menyalahi peraturan.
Trek Sikunang adalah rute tercepat menuju puncak Gunung Bismo. Jalur ini membawa pendaki mengeksplorasi gunung dari komponen utara. Jalur mengaplikasikan kecepatan konstan, pendaki dapat tiba di puncak dalam waktu 1 jam. Namun, hati-hati dengan medannya yang cukup curam dan menanjak.
Jalur Deroduwur/Ndoroduwur
Trek selanjutnya yang dapat menjadi pilihan yakni Jalur Deroduwur. Penduduk setempat awam menyebutnya sebagai Ndoroduwur. Basecamp Deroduwur berada di Dusun Buntu, Kelurahan Deroduwur, Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo.
Padahal di trek ini pohon pakis dan hutan liar lebih mendominasi. Berikutnya terdapat dua mata air di sepanjang jalur ini. Pendaki dapat mengamati kekayaan alam Gunung Bismo selama trekking di sini. Opsi diantaranya seperti Lutung Jawa liar hingga tanaman kantong semar yang cukup langka.
Jalur Pulosari
Trek lain merupakan Jalanan Pulosari yang berada di Dusun Pulosari, Desa Campursari, Kabupaten Wonosobo. Jalanan ini juga tak terlalu populer. Tetapi hening saja sebab basecamp-nya telah berfasilitas lengkap.
Menuju pos 1, pendaki mesti melintasi wilayah rumah dan kebun warga. Sebelum memasuki pos 1, terdapat titik pemandian air panas alami. Pemandian ini tersedia secara cuma-cuma. Trek turun gunung, layak sekali melemaskan otot-otot di sini.
Jalan setapak yang sempit dan menanjak mendominasi selama perjalanan di rute ini. Sepanjang jalan, pendaki mesti lewat hutan rindang. Inilah salah satu kelebihan trek ini. Selanjutnya cukup adem dan tidak terlalu panjang.
Jalur Maron
Berikutnya juga terdapat trek lain untuk mendaki Gunung Bismo yakni melalui Jalanan Maron. Basecamp Maron terletak di Dusun Maron, Desa Mutisari, Kabupaten Wonosobo. Jalanan sekitar 20 kilometer ke utara alun-alun Kota Wonosobo. Trek ini melegalkan kuota optimal 100 pengunjung.
Jalur Jalanan Pulosari, Maron juga terdapat banyak hutan yang lebat. Pada jalur masih benar-benar liar, tetapi jalur ini lebih adem dari Pulosari. Jalur mujur, pendaki dapat melihat Lutung Jawa di perjalanan.
Puncak Gunung Bisma
Gunung Bismo mempunyai wujud puncak yang unik. Puncaknya menyerupai tebing panjang yang melingkar. Tebing ini terbuka ideal ke arah Gunung SumbingโSindoro bisa menonjol.

Puncak tertingginya bernama Puncak Hastinapura. Ciri khas puncak ini ialah berupa tanah sempit di punggung gunung. Kanan-kiri jalan setapak ke puncak merupakan lembah yang curam. Pada saat angin sedang pesat, tidak boleh kemari.

Meski dikala hari cerah, panorama yang menonjol dari puncak merupakan pegunungan di sekitar Wonosobo. Gunung kembar SumbingโSindoro berada di tenggara. Di bawahnya, terdapat Telaga Menjer yang indah. Tiket ke sisi utara, terdapat pemandangan Gunung Prau yang indah.

Lokasi Dan Akses Menuju Lokasi
Gunung Bismo berada di Desa Campursari, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo. Basecamp Gunung Bismo tersebar di sebagian titik. Alternatif basecamp dapat dicapai dengan kendaraan biasa dan ojek.
Harga Tiket Masuk

Sebelum mendaki, pengunjung bisa memilih jalur pendakian cocok keinginan. Ada lima jalur resmi dengan tarif registrasi simaksi yang bermacam-macam. Setiap tarif dipatok tidak lebih dari 15 ribu rupiah. Kecuali itu juga terdapat biaya penitipan motor dan ojek.
Jam Buka

Gunung Bismo terbuka untuk lazim tiap-tiap hari. Di sini, pengunjung bisa mendaki kapan saja. basecamp selalu buka selama 24 jam. mendaki kecuali musim hujan supaya menghindari jalan licin.
Fasilitas Basecamp Gunung Bismo

basecamp Gunung Bismo sudah terdapat fasilitas yang memadai. Fasilitas hal yang demikian antara lain daerah rehat, kamar kecil dan kamar mandi, mushola, sampai warung. parkir untuk penitipan kendaraan juga tersedia.
Tinggalkan Balasan