Melihat Keindahan Puncak dan Jalur Terpanjang Se-Pulau Jawa di Gunung Argopuro – Menantang Sekaligus Memanjakan!
Gunung Argopuro merupakan anggota berasal dari pegunungan Hyang (Suaka Marga Satwa Dataran Tinggi Hyang) yang dikenal sebagai gunung dengan trek pendakian terpanjang di Pulau Jawa. Letak gunung ini berada di lima kabupaten, yakni Situbondo, Bondowoso, Jember, Lumajang dan Probolinggo.
Gunung yang berada di pada dua gunung populer, Gunung Semeru dan Gunung Raung ini punyai trek sepanjang 40 kilometer. Estimasi pendakian Gunung Argopuro membutuh waktu tidak cukup lebih 3-5 hari.
Trek yang Menantang di Gunung Argopuro
Pendakian Gunung Argopuro punyai jalan yang menantang dengan keindahan alam yang tidak di ragukan lagi. Melewati kebun warga, hutan edelwis, hutan hujan, hutan lumut menyimpan pesona alam yang memukau. Dalam virtual tour @ayoketamannasional oleh Direktorat Pemanfaatan Jasa Lingkungan Hutan Konservasi Ditjen KSDAE KLHK, Plt Kepala Balai Besar KSDA Jatim Asep Sugiharta menyebutkan ada banyak keindahan yang menjadi favorite para pendaki maupun pecinta alam di Gunung Argopuro.
Gunung bersama titik tertinggi 3.088 mdpl, lanjut Asep, miliki energi tarik lain yaitu keindahan landscape savana, hutan edelwis, hutan hujan dan danau taman hidup.
Jalur Favorit Para Pendaki
Jalur tenar untuk mengawali pendakian Gunung Argopuro adalah Desa Bremi, Kecamatan Krecil, Kabupaten Probolinggo. Namun impian para pendaki yaitu di Desa Baderan, Kecamatan Sumbermalang, Kabupaten Situbondo. Hal itu sebab lebih dari satu alasan.
Pertama, trek berasal dari Pos Baderan lebih landai dan panjang daripada Bremi. Selain itu, untuk mendaki berasal dari Pos Baderan di nilai lebih banyak bonus daripada melalui Bremi yang curam tetapi lebih dekat menuju puncak.
Pendakian Gunung Argopuro melalui Desa Bremi Situbondo dapat datang ke Pos Bremi untuk membayar bea masuk Suaka Marga Satwa Tinggi Hyang. Tiket pendakian Gunung Argopuro sebesar Rp 20.000 per hari dan Rp 30.000 per hari selagi akhir pekan. Jika mempunyai kendaraan privat bisa menitipkan di base camp baik Baderan maupun Bremi. Harga penitipan kendaraan sekitar Rp 5.000 sampai 10.000.
Menariknya, pengunjung sanggup naik gunung bersama naik ojek dari Pos Baderan menuju batas kawasan (pos awal) untuk mempersingkat kala sebelum saat pendakian. Perjalanan di awali pakai ojek berasal dari Pos Baderan melalui medan makadam dan barangkali berlumpur pas musim hujan. Transportasi ojek hanya boleh hingga simpangan atau batas kawasan.
Sesampainya di batas kawasan, pendakian menuju mata air satu bersama medan yang merasa menanjak. Di mata air satu terdapat bangunan dan lahan kosong yang bisa di gunakan untuk rehat atau shalat.
Spot Cikasur Favorit di Gunung Argopuro
Seusai rehat di pos 1, perjalanan lanjut menuju mata air dua bersama medan yang makin lama ekstrem. Proses perjalanan bakal melalui alun-alun kecil maupun besar bersifat hamparan padang rumput yang luas. Jika musim hujan, rumput akan sangat keluar hijau. Perjalanan terhitung melalui hutan cemara Gunung Ling-Ling dan mata air dua. Setelah melewati spot-spot tersebut, perjalanan mendekati Cikasur bakal bertemu dengan sungai qolbu. Sungai yang berisikan air fresh dan rimbunnya selada air.
Meski melalui trek panjang, keindahan Gunung Argopuro menjadi favorit para pendaki. Gunung ini menyimpan kekayaan flora-fauna, bentangan alam yang indah dan masih asri. Tak ketinggalan pula bersama dengan cerita mistisnya.
Sesampainya di Cikasur, keluar pemandangan eksotis, burung Merak yang bertengger di pepohonan dan sisa bangunan kolonial Belanda. Mengingat dahulunya sempat jadi tempat latihan perang Jepang, kawasan selanjutnya di tambah bersama landasan pesawat dan bunker.
Hari ketiga perjalanan bisa anda lanjutkan ke sabana lonceng, camp terdekat berasal dari seluruh puncak di Gunung Argopuro. Estimasi pendakian kurang lebih 8-10 jam dari Cikasur dengan medan yang makin menanjak menuju puncak. Pendaki terhitung masih dapat isi air si Rawa Embik.
Sesampainya di Sabana Lonceng diimbau untuk lekas mengakses tenda karena suhu benar-benar dingin. Perjalanan lantas bisa lanjut ke puncak. Pendaki mampu menentukan keliru satu dari Puncak Argopuro atau Puncak Rengganis. Tak sedikit pula pendaki yang datang ke dua puncak sekaligus.
Danau Taman Hidup
Dalam sistem pendakian sesudah puncak, pengunjung dapat beristirahat sejenak di Danau Taman Hidup. Spot danau dengan keindahan yang mempesona, favorit para pendaki.
Danau Taman Hidup menyimpan keindahan dan sarat mistis. Danau di sedang hutan lebat ini dikenal sebagai area bermainnya putri berasal dari selir Prabu Brawijaya pada masa Kerajaan Majapahit, Dewi Rengganis. Pendaki harus waspada di dalam bertingkah laku, tidak boleh berbicara kasar dan berteriak. Terlepas dari sisi mistisnya, setiap pendaki memang tidak boleh sembarang waktu pendakian. Tujuannya untuk senantiasa fokus nikmati alam dan aman selama pendakian.
Setelah meraih Danau Taman Hidup, pendaki sanggup rehat sejenak sembari isi persediaan air. Perjalanan lantas bisa dilanjutkan ke basechamp Desa Bremi Kabupaten Probolinggo. Perkiraan waktu perjalanan lima jam bersama dengan medan jalan yang curam sedikit licin. Perjalanan pendakian Gunung Argopuro sebenarnya memiliki kesan tersendiri, tak hanya treknya yang panjang termasuk jalur ceritanya yang penuh makna.