Goa Tetes Lumajang, sekali kunjungan Explorer dapat memperoleh dua spot unik di Goa Tetes. Wisata air terjun sekaligus wisata karst atau goa yang terbentuk alami oleh alam sebab sistem batuan dengan air.

Lokasi Goa Tetes persis tersembunyi di balik air terjun, rembesan air terjun mengalir memasuki mulut gua dan merembes salah satu dinding-dinding gua, sistem inilah yang menjadikan latar belakang penamaan Goa Tetes.
Akses Goa Tetes dari Tumpak Sewu dan Sebaliknya

Goa Tetes Lumajang, meski kalah populer dari Coban Sewu (Tumpak Sewu) faktanya Goa Tetes dapat anda akses sebagai area wisata lazim. Lebih awal ketimbang Coban Sewu, tapi terlepas th. 2015 pasca buka juga Air Terjun Tumpak Sewu dan jadi terkenal di kalangan para wisatawan.

Sebab meluasnya foto dan video di rana sosial fasilitas suasana jadi terbalik. Goa ini serasa diduakan sebagai destinasi pendamping setelah Coban Sewu.

Lokasi Goa Tetes bersama dengan Air Terjun Tumpak Sewu berdampingan. Keduanya melintasi aliran sungai yang sama. Sebelumnya Goa Tetes buka bersama dengan pintu masuk berbeda. Tapi kini sudah bersatu bersama dengan Coban Sewu.

Akses berasal dari Goa Tetes mampu segera nyambung ke Tumpak Sewu atau sebaliknya. Meski umumnya pelancong lebih memilih jalur Tumpak Sewu – Goa Tetes gara-gara alasan kemudahan akses. Beberapa orang berpikiran Goa Tetes lebih gampang anda panjat ketimbang anda turuni.

Goa Tetes Lumajang
Lokasi : Desa Sidomulyo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur
Jam Operasi: 08.00 – 17.00 WIB
Tiket Masuk: Rp 5.000,-
Parkir Motor: Rp 5.000,-
Parkir Mobil: Rp 10.000,-
Proses Pembentukan Air Terjun & Goa

Air terjun dan terbentuknya Goa itu keduanya saling mempengaruhi. Bersama dengan salah satu syaratnya kalau itu terjadi di kawasan Karst, atau bahasa umumnya disebut dengan area Batu Gamping. Jenis goa ini terhitung goa (lorong atau ceruk) yang terbentuk secara alami oleh aliran air (dan terus menerus) menerobos batuan karst.

Terjadinya gua sanggup bersifat lorong panjang berkelok-kelok atau hanya sebuah ceruk yang dalam. Secara lazim cuma bisa terjadi terhadap dua tipe batuan yang berbeda.

Terhadap batu gamping atau Karst yang terlampau intensif dan luas kejadiannya, dan terhadap kasus-kasus spesifik di aliran lava basalt.
Tinggalkan Balasan