Keindahan Tersembunyi di Wonokitri, Desa Wisata Edelweis Bisa Menjadi Opsi Wisata Pelengkap Saat Berlibur ke Bromo

Sekilas Tentang Desa Wisata Edelweis

Desa Wisata Edelweis ini membudidayakan tiga type edelweis. Yakni Anaphalis Javanica, Anaphalis Longifolia dan Anaphalis Viscida.

Di kebun ini pengunjung dapat memuaskan penasaran berada di antara ribuan bunga edelweis tanpa harus ke alam bebas. Pengunjung di manjakan pemandangan bunga-bunga edelweis yang bermekaran.

Hamparan bunga berwarna putih berpadu sempurna bersama dengan panorama hutan cemara sungguh memanjakan mata. Pengunjung bebas berlama-lama sambil nikmati kabut berarak. Aneka minum hangat dan makanan ringan bisa dipesan untuk menyempurnakan suasana.

Mau berfoto? Jangan khawatir, area ini sedia kan lebih dari satu spot menarik. Pengunjung bisa mengabadikan diri berlatar kebun edelweis dan panorama sekitarnya.

“Tempat ini menjadi dirintis sejak 2018. Setahun sesudah itu sudah populer dan banyak mendapatkan kunjungan. Yang mau ke Bromo atau yang setelah ke Bromo, mampir,” kata Ketua Desa Wisata Edelweis Wonokitri, Teguh Wibowo. Menurutnya, sebelum saat pandemi, kebun edelweis di kunjungi 300 orang sementara weekend dan kira-kira 100 orang pada saat weekday. Kunjungan merosot selama pandemi. “Saat pandemi 150 orang berkunjung selagi hari libur. Kalau hari biasa 30 orang. Saat ini jadi naik lagi,” terangnya.

Anda yang idamkan selalu bertamasya safe sepanjang pandemi dapat menentukan wisata alam sebab tak berpotensi menyebabkan kerumunan. Dan kebun edelweis Wonokitri mampu masuk daftar destinasi yang layak di kunjungi.

Jangan risau bersama dengan isi kantong. Cukup bersama dengan Rp 10.000 Anda mampu masuk ke ‘surga mungil’ di kawasan Bromo ini. Itupun gratis secangkir kopi.

Mengadopsi Bunga Abadi

Bukan cuma menawarkan keindahan taman bunga abadi dan pemandangan alam yang memukau, Desa Wisata Edelweis Wonokitri termasuk berikan kesempatan langka. Pengunjung mampu menggali ilmu dan mengadopsi bunga di lindungi tersebut.

Di kebun ini pengunjung sanggup belajar membudidayakan bunga edelweis, mulai mengambil biji dari bunga yang akan di panen, sesudah itu di tanam di persemaian. Setelah menyemai, pengunjung di arahkan ke rumah bibit dan di beri satu bibit siap taman. Kemudian pengunjung bakal di ajak ke kebun untuk menanam bibit edelweis.

Selain kegiatan semai dan tanam, pengunjung juga sanggup merasakan bagaimana mengadopsi ‘bayi edelweis’. Pengunjung diberi bibit untuk ditanam lantas memberinya identitas. “Hasil panen nanti kita berikan. Mau kami hubungi orangnya sanggup datang ke sini atau kita kirim. Bisa juga disumbangkan,” ucapnya.

Pengelola juga bersama dengan bahagia hati mengajari pengunjung membawa dampak aneka kerajinan berasal dari edelweis yang dipanen di kebun. Termasuk merangkai edelweis untuk kepentingan upacara adat.