“Dalem Wangi Cafe” – Sesudah huru-hara yang sempat terjadi beberapa tahun lalu di area parkir Taman Hutan Raya (Tahura) Ir. H. Djuanda, premis โNgopi di Tengah Hutan Pinusโ di Bandung memang ikut lenyap pula. Sejak peristiwa tersebut, belum ada daerah ngopi lain dengan vibe yang setidaknya sama, serta dengan jarak yang cukup terjangkau dari pusat kota. Tetapi rupanya, dari sekitar satu tahun yang lalu, Tahura sudah memiliki tempat ngopi dengan suasana yang juga dikelilingi hutan pinus, bernama Dalem Wangi Bed & Brew. Tidak tanggung-tanggung, kali ini letaknya berada di tengah-tengah belantara hutannya. Jadi, untuk menuju ke sini memang wajib masuk dulu ke dalam zona Tahuranya.
Jika bukan Kang Ncis yang menjadi narasumber konten Youtube saya hari itu tidak mengajak saya kemari, mungkin aku tidak akan pernah tau ada tempat ngopi seadem ini di Bandung. Untuk bisa mencapai Dalem Wangi Bed & Brew, tidak perlu memarkir kendaraan di zona parkir, dan berjalan dari gerbang Tahura. Sebab terbukti, Tahura memiliki jalan samping yang bisa ditembus kendaraan bermotor. Fakta lainnya yang baru saya tahu, terbukti masuk Tahura itu gratis sesudah pukul 4 sore, sehingga, saya dapat seketika mengasah motor aku ke arah Dalem Wangi Bed & Brew yang ternyata berada di dekat patung dada Ir. H. Djuanda.
Lokasi Dalem Wangi Cafe
Alamat: Kompleks Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda Dago, Jl. Pakar Bar, Ciburial, Cimenyan, Bandung, Jawa Barat
Telepon: 0811-206-556
Jam Buka : pukul 8 pagi hingga 9 malam, pada hari Selasa sampai Minggu
Dalam perjalanan, menuju Dalem Wangi Cafe kalian akan menjumpai banyak monyet ragam ekor panjang yang berkeliaran bebas di jalan, persis seperti di Ubud. Melainkan setidaknya foto sahabat-sahabat saya di Instagram menaruh sebuah khayalan di kepala aku. Lazimnya sekiranya aku berkunjung ke Tahura, agak susah menemukan mereka berjalan bebas di jalur. Mungkin memang mereka juga telah tau bahwa biasanya pada waktu petang memasuki terbenam matahari, pengunjung telah mulai sepi, sehingga mereka lebih berani memperlihatkan diri.
Di luar dugaan, Dalem Wangi Bed & Brew ini rupanya memiliki bangunan yang amat artistik. Aku rasa memang rancangannya pasti dikerjakan oleh arsitek, dan sengaja dibangun dengan tanpa menebang pohon. Sehingga, di dalamnya kita bisa memandang pohon bisa tumbuh bebas menembus langit-langit cafe. Keseluruhan kerangkanya sendiri terbuat dari kayu yang diselimuti oleh dinding-dinding kaca. Kecuali ini membuat sinar matahari pada pagi dan petang hari bisa jatuh dengan menawan ke dalam ruangan. Sebagian itu, tempat ini juga mempunyai zona outdoor yang nyaman. Karena di antaranya malah dibuat mengaplikasikan lahan yang berada di tengah-tengah pohon pinus.
Sebab cuaca mulai terasa dingin seiring dengan kondisi yang mulai gelap. Walau judulnya daerah ngopi, petang itu aku memesan wedang jahe untuk menghangatkan tubuh. Sebagai makanan ringan, saya mengorder paket menu dimsum seharga Rp35.000 yang berisikan 7 pcs dimsum dengan variasi yang berbeda-beda. Bagi saya menu ini istimewa. Karena selain rasanya yang memang sedap, benar-benar jarang menu dimsum itu disajikan oleh kedai kopi.
Meskipun dengan namanya, Dalem Wangi Bed & Brew juga memiliki \’bed\’ yang tersedia di dua pondokan yang dapat menjadi daerah bermalam pengunjung yang berkeinginan merasakan suasana malam di Tahura. Khusus untuk tetamu pondok, pelayanan dari Dalem Wangi akan berlaku selama 24 jam. Untuk pengunjung cafรฉ, harus meniru jam operasionalnya yang buka pukul 8 pagi hingga 9 malam, pada hari selasa sampai minggu.
Nah, buat yang penasaran dengan feel & vibes yang ditawarkan oleh Dalem Wangi Bed & Brew, kamu bisa mencoba mampir ke sini dikala sedang berlibur ke Tahura atau Tebing Keraton, atau dapat sengaja saja berkunjung untuk merasakan suasana nyaman dan unik yang disampaikan di sini.
Tinggalkan Balasan