Candi Gedong Songo, Pesona Keindahan Peninggalan Sejarah di Ketinggian Kota Semarang!
Kekuasaan kerajaan terhadap era lalu tersebar luas di semua penjuru Indonesia. Tak kalau bersama dengan Semarang, ibu kota berasal dari Jawa Tengah. Terdapatlah kompleks candi peninggalan agama hindu yang bernama Candi Gedong Songo.
Terletak di kaki Gunung Ungaran, memicu kompleks candi ini begitu unik. Selain keindahan alam dan kemegahan bangunan candi, di sini termasuk wisatawan bisa melakukan banyak aktivitas seru.
Aktivitas Wisata Di Candi Gedong Songo
Keindahan alam dan arsitektur candi merupakan energi tarik utama daerah wisata ini. Lokasinya yang berlatarkan Gunung Ungaran menjadikan tempat ini benar-benar eksotik untuk dikunjungi. Selain itu beraneka kesibukan wisata mampu dijalankan berikut sebagian diantaranya.
Keindahan Kawasan Candi
Kompleks Candi Gedong Songo terletak di kaki Gunung Ungaran. Yaitu terhadap ketinggian 1.200 mdpl. Tak heran, suhu di sini sangat sejuk, yaitu berkisar satu diantara 19 – 27 derajat celcius.
Pengunjung sanggup menaiki candi terasa berasal dari Candi I hingga seterusnya. Setiap candi tawarkan panorama yang tidak serupa – beda. Semakin tinggi, panorama akan jadi indah, ditambah kabut tipis yang menyelimuti.
Selain itu, pengunjung termasuk bakal dimanjakan bersama panorama lingkungan yang hijau. Pepohonan tinggi berjajar membentuk barisan rapi. Pelatarannya pun ditumbuhi rumput segar dan juga bunga warna – warni yang menghiasi semak.
Mitos Candi Gedong Songo
Jika diamati dari namanya, “Songo” artinya “sembilan” di dalam Bahasa Jawa. Namun ternyata, candi yang ada di objek wisata ini tidak berjumlah tepat sembilan. Jumlah tentu saja tidak ada yang mengetahui.
Hal ini dikarenakan, candi peninggalan Wangsa Syailendra ini lokasinya tidak berurutan. Antara Candi 1 hingga 9 tidak berada berurutan, tapi berpencar. Ada pengunjung yang menghitung jumlahnya 7 candi, tersedia juga yang 8 candi.
Jika ada yang mengkalkulasi berjumlah 9 candi, dikatakan bakal beroleh keberuntungan. Terlepas berasal dari itu semua, objek wisata ini ternyata mempunyai bio energi. Bahkan, bio energi ini lebih baik daripada di Tibet, Cina.
Berkuda Mengelilingi Candi
Tantangan berwisata di Gedong Songo adalah tanjakan di tiap-tiap candinya. Pengunjung mampu datang ke seluruh candi yang ada dengan berjalan. Tentunya, dapat sangat melelahkan, lebih-lebih tidak punya kebiasaan bersama mendaki.
Alternatif lain bagi pengunjung yang menginginkan mendaki tanpa berjalan adalah dengan naik kuda. Di pintu masuk tempat candi, pengunjung bakal ditawari persewaan kuda. Pengunjung pun bisa menentukan paket candi yang bakal dikunjungi.
Di candi yang berada lebih tinggi, pengunjung juga akan menemukan jajaran penjaja makanan. Jadi, tidak harus risau kelaparan dikala berada di atas sini.
Pemandian Air Panas
Di kira-kira kawasan candi termasuk terkandung pemandian air panas. Ketika menuju candi IV dan V, pengunjung bakal menemui sumber mata air. Sumber mata air ini mengandung belerang yang asapnya mengepul tebal.
Inilah yang jadi energi tarik tersendiri bagi lokasi tersebut. Banyak wisatawan yang berfoto di spot asap mengepul ini. Bahkan, mereka seolah lebih tertarik berfoto daripada nikmati hangatnya sumber mata air ini.
Spot Foto Kekinian di Ayanaz Gedong Songo
Tak jauh berasal dari Candi I, terkandung spot tertentu berfoto bernama Ayanaz Gedong Songo. Seolah bertolak belakang berasal dari kekhasan peristiwa Gedong Songo, Ayanaz justru tampil sebaliknya. Tampil sebagai objek wisata yang tawarkan spot kekinian dan menarik.
Kebanyakan, tujuan utama pengunjung yang mampir ke Ayanaz adalah berfoto ria. Ada banyak sekali spot yang ditawarkan. Mulai dari spot rumah iglo, balon udara, sampai daerah duduk di atas air.
Lokasi
Objek wisata ini terdapat di Desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Dari pusat kota semarang berjarak tidak cukup lebih 1 jam berkendara.
Harga Tiket Masuk
Untuk masuk ke kawasan Candi Gedong Songo, pengunjung dikenakan tarif masuk yang murah. Namun, tarif masuk pada wisatawan domestik dan mancanegara dibedakan. Karena menanjak, pengunjung termasuk sanggup mendaki memanfaatkan kuda bersama tarif berlainan per candi. Tiket masuk dibedakan pada weekday dan weekend. Pada weekday, HTM lokasi wisata ini adalah Rp 8.000, sedang pada weekend HTM jadi Rp 10.000 saja.
Jam Buka
Wisatawan sanggup datang ke objek wisata ini setiap hari. Candi telah di membuka jadi pagi sampai sore hari. Yaitu pada pukul 07.00 hingga 16.00 WIB.
Fasilitas
Objek wisata ini disempurnakan dengan sarana yang mampu dikatakan lengkap. Lahan parkir yang luas dan dibedakan mobil bersama motor. Jajaran warung, toilet, mushola, dan juga toko souvenir di jalan menuju pintu keluar.