Bamboo Rafting atau di dalam bhs Banjar “Balanting Paring,” adalah puncak dari serangkaian wisata alam dan penjelajahan di Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan.

Sekilas Tentang Balanting Paring
Pada awalannya rakit bambu berguna bagi penduduk sebagai alat distribusi hasil bumi ke kota terdekat, yaitu Kota Kandangan. Karena keunikan panorama alamnya, maka banyak wisatawan yang mampir untuk merasakan sensasi petualangannya. Pengarungan biasanya berawal pada pukul 09.00 WITA, dengan start awal pengarungan berada di kawasan Pasar Loksado.

Sebelum melakukan start, wisatawan mampu nikmati kondisi pagi di Pasar Loksado. Disini kami sanggup berbelanja aneka kerajinan anyaman dan berbagai hasil bumi. Misalnya, kayu manis terhitung buah-buahan seperti Manggis, Langsat, dan Kasturi.

Setelah lanting paring selesai di rangkai maka tantangan bakal segera anda rasakan. Pengarungan sungai Amandit umumnya mendapat pendampingan oleh pemandu / joki lanting yang udah terlatih.

Jadi, para wisatawan tidak wajib mengayuh sendiri rakit bambunya. Biarkan pemandu yang mengarahkan rakitnya. Wisatawan bisa bersama dengan leluasa lihat alam kurang lebih dan berteriak saat lewat riak jeram di hulu sungai Amandit.
Dua Jenis Paket Pengarungan Sungai

Ada dua trip yang tersedia di dalam balanting paring ini. Pertama, pengarungan pendek bersama dengan jarak tempuh memakan sementara tiga jam pengarungan. Kedua, pengarungan yang memakan selagi 2 hari perjalanan, di awali berasal dari Pasar Loksado dan berakhir di Muara Tanuhi.

Di sana terkandung sumber air panas yang lengkap dengan fasilitas penginapan atau bisa terhitung meneruskan perjalanan kurang lebih 30 menit ke Muara Hatip ke sebuah cottage di pinggir sungai bersama latar belakang Gunung Kantawan yang eksotis.
Menu Makanan Khas Banjarmasin

Setelah penat memompa adrenalin wisatawan dapat langsung menikmati sajian khas yang amat pas disantap usai berbasah-basah ria di sungai. Kita akan menikmati menu ikan bakar, Lamang, Ketupat Kandangan yang di pesan lebih dahulu. Apabila masih mempunyai kala untuk jalan-jalan di kurang lebih Muara Hatip atau Tanuhi, wisatawan sanggup menjumpai aktifitas pertanian tradisional.

Pengarungan jarak jauh biasanya ada pada saat event-event tertentu. Seperti lomba Arung Jeram Balanting Paring dalam rangka hari menjadi Kabupaten HSS dan Festival Pengantin Balanting, yakni pasangan pengantin yang di arak menyusuri sungai dengan rakit bambu lengkap dengan para pengaraknya, Tetabuhan dan hiasan seperti pawai di jalan raya.

Apabila wisatawan mendambakan laksanakan pengarungan jarak jauh, tidak mesti membawa tenda atau perlengkapan tidur untuk bermalam sebab di sedang perjalanan menjelang sore dapat menginap di rumah masyarakat yang telah tersedia. Sambil melewatkan letih anda mampu beramah-tamah bersama dengan penduduk dan mempelajari kearifan budaya tradisional di Loksado.
Tinggalkan Balasan