Alas Pakis – Dampak pandemi terasa terlalu luar biasa bagi masyarakat, lebih-lebih lumpuhnya sektor ekonomi. Namun, tak cuma sekadar bertahan di situasi sulit, situasi ini tak jarang menelurkan inovasi kreatif. Seperti halnya inovasi yang di gagas Karang Taruna dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Sumbersuko, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang ini.

Sekilas Tentang Alas Pakis
Mengusung konsep pemberdayaan warga, mereka pun mengembangkan sebuah kafe bernuansa wisata alam, yang di beri nama Alas Pakis. Selain menyerap tenaga kerja dari warga sekitar, kafe ini termasuk jadi sarana pemasaran produk-produk UMKM Desa Sumbersuko.

“Tempat ini memang branding awalnya adalah Sumbersuko Forest Park. Pergantian nama menjadi Alas Pakis di mulai sejak hari raya kemarin,” tutur Suprayitno, salah satu pengelola cafe ini.

Menurutnya, alasan perubahan branding adalah gara-gara terjadi peralihan rencana yang lebih memprioritaskan ekonomi kerakyatan, dan juga pelestarian tanaman pakis. Karena tanaman ini merupakan tanaman purba yang dilindungi.
Berkonsep Alam
Konsep Alas Pakis ini berawal berasal dari kerja mirip antara Pesanggem [masyarakat lebih kurang hutan yang mengelola lahan Perhutani] bersama pihak Perhutani, untuk menciptakann hutan Pinus yang memiliki ladang kopi. Karena tidak cukup lebih 83 hektar lahan di lereng Gunung Kawi ini terdapat areal tanaman kopi.

“Dengan ada tanaman kopi tersebut, rela tidak mau tanaman pakis wajib dipindahkan gara-gara dapat mengganggu. Guna menyelamatkan tanaman pakis, kami pun mengakibatkan wilayah spesifik untuk budidaya dan melestarikan tanaman pakis. Itulah mengapa branding area ini di beri nama Alas Pakis,” papar Suprayitno.

Destinasi wisata di lereng Gunung Kawi ini di kelola di atas lahan Perhutani, lewat perjanjian kerja sama. Kafe ini menyajikan keadaan alam yang sejuk nan asri. Pengunjung pun sanggup menikmati sensasi ngopi di atas aliran sungai.
Menjual Produk Lokal
Aneka menu kuliner dan minuman produk warga setempat juga dapat di nikmati dengan harga terjangkau. Pengelola kawasan ini sebenarnya memfasilitasi warga setempat untuk menjajakan product mereka.

Selain suguhkan live music, pengunjung juga bisa mengajak anak-anak bermain di wahana yang udah disediakan. Kafe Alam Pakis juga sedia kan sejumlah spot foto menarik, seperti jembatan kayu dan rumah pohon.
Review dari Pengunjung Alas Pakis

Menariknya, penerangan kafe ini di hasilkan berasal dari pembangkit listrik bertenaga air skala kecil atau mikro hidro. Pada tidak benar satu aliran sungai yang punya arus deras di tempatkan kincir dan generator berkapasitas 3.000 watt, yang mampu membuahkan listrik sebesar 1.000 watt untuk penerangan seluruh daerah kafe ini.

Suprayitno berharap, bersama ada destinasi wisata kafe bernuansa alam ini, ekonomi masyarakat Desa Sumbersuko bakal meningkat. Di kesempatan yang sama, Anisa Indika Putri seorang pengunjung kafe ini mengungkapkan kekagumannya pada tempat tersebut. Menurutnya, cafe ini terlalu sesuai untuk berwisata bersama keluarga.

“Kebetulan hari ini bertepatan bersama dengan peringatan hari ulang th. saya, sekaligus anniversary ke-4 usaha online shop saya aku tekuni. Sengaja aku memilih tempat ini, gara-gara suasanayna sejuk dan asri,” ucapnya.

Anisa termasuk mengungkap bahwa pihaknya dan Alas Pakis menjalin kerja sama berbentuk suvenir untuk pengunjung sejak Mei 2021. “Alas Pakis mempercayakan suvenir berupa hijab dan pernak-pernik lainnya kepada kami. Semoga pengunjung Alas Pakis makin ramai, dan kesejahteraan penduduk sekitarnya jadi meningkat,” tutupnya.
Tinggalkan Balasan